MATSAGITA
Kediri – Tahun ajaran baru 2019/2020 diawali
dengan kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS). Begitu pula dilakukan oleh sejumlah
madrasah di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri. MTsN 4
Kediri, misalnya, menyelenggarakan Matsama (Masa Taaruf Siswa
Madrasah)—pengganti MOS—tepat di hari pertama tahun ajaran baru 2019/2020,
Senin (15/7). Matsama berlangsung selama enam hari (15—20 Juli).
Upacara
dipimpin oleh Kepala Madrasah, Bapak Drs. Abdullah Rosyaad, M.Pd.I dan diikuti
seluruh civitas academica MTsN 4 Kediri, mulai peserta didik kelas VII, VIII,
IX, tata usaha (TU), dan guru. Upacara pembukaan Matsama diawali dengan upacara
bendera, kemudian pernyataan resmi pembukaan Matsama 2019. Pada kesempatan kali
ini Kepala Madrasah banyak memberikan suntikan motivasi untuk kesuksesan
peserta didik di masa depan.
Tidak
lupa, sebagai tanda diterima dan dibukanya Matsama 2019, secara simbolis Kepala
Madrasah menyematkan emblem kepada perwakilan peserta didik baru. Dengan
demikian, mereka telah resmi menjadi peserta didik MTsN 4 Kediri dan siap
mengikuti serangkaian kegiatan Matsama. Selesai upacara, peserta didik kelas
VII masuk ke aula untuk menerima materi. Sementara itu, kelas VIII dan IX masuk
kelas masing-masing untuk memulai pelajaran.
Setiap
hari tepat pukul 07.00 WIB sebelum memulai kegiatan Matsama, peserta mengikuti
apel pagi di lapangan yang dipimpin oleh pembina apel. Apel dilaksanakan untuk
mengecek situasi dan kondisi peserta Matsama. Selain itu, diharapkan agar
kegiatan Matsama berjalan lancar tanpa
ada halangan hingga kegiatan selesai (pukul 12.30 WIB).
Dengan
adanya Matsama, peserta didik baru diharapkan dapat mengenal seluk-beluk
lingkungan madrasah. Untuk itu, ada berbagai kegiatan yang sudah disiapkan dan harus
diikuti selama Matsama. Kegiatan tersebut dirangkum dalam kegiatan ruang (indoor) maupun kegiatan lapangan (outdoor). Kegiatan ruang difokuskan pada
pemberian materi terkait madrasah, sedangkan kegiatan lapangan difokuskan pada aktivitas
fisik, seperti senam dan latihan baris-berbaris. Baik materi kegiatan ruang
maupun materi kegiatan lapangan disampaikan langsung oleh ahlinya, misalnya materi
kepanduan langsung disampaikan oleh pembina Pramuka, latihan baris-berbaris
langsung dilatih oleh para anggota tentara nasional Indonesia (TNI).
Pernak-Pernik Matsama
Matsama
identik dengan kostum kreativitas. Akhirnya, disepakatilah bahwa peserta
Matsama harus beratribut nyentrik nan edukatif. Peserta wajib mengenakan
atribut hingga Matsama berakhir. Atribut tersebut berupa selempang kertas
bertuliskan nama peserta dan mahkota dari sedotan plastik.
Tiada
maksud bullying saat peserta
diinstruksikan untuk mengenakan atribut Matsama. Atribut tersebut justru memberikan
pelajaran betapa pentingnya saling mengenal, mengutip lagu lama: tak kenal maka tak sayang. Dari segi
ekonomis, atribut tersebut tidak menguras kantong karena bisa memanfaatkan
barang-barang bekas. Dari segi estetis, atribut tersebut sedap dipandang alias good looking. Dengan selempang nama, peserta
didik mudah menghafal nama teman sehingga tidak salah sebut. Dengan mahkota
sedotan plastik, peserta didik bisa mengambil nilai positif bahwa dari benda
biasa bisa diubah menjadi luar biasa. Kalau ditarik benang merah, selempang dan
mahkota biasa digunakan untuk siapa pun yang berhasil memenangkan sesuatu. Sama
halnya dengan peserta Matsama kali ini, merekalah pemenang, merekalah juara,
merekalah yang terpilih karena bisa berada di madrasah ini. Mereka mampu
bersaing mengalahkan ratusan pendaftar lain. Selamat!!!