Senin, 22 Juli 2019

MATSAMA 2019

MATSAGITA

Kediri – Tahun ajaran baru 2019/2020 diawali dengan kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS). Begitu pula dilakukan oleh sejumlah madrasah di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri. MTsN 4 Kediri, misalnya, menyelenggarakan Matsama (Masa Taaruf Siswa Madrasah)—pengganti MOS—tepat di hari pertama tahun ajaran baru 2019/2020, Senin (15/7). Matsama berlangsung selama enam hari (15—20 Juli).

Upacara dipimpin oleh Kepala Madrasah, Bapak Drs. Abdullah Rosyaad, M.Pd.I dan diikuti seluruh civitas academica MTsN 4 Kediri, mulai peserta didik kelas VII, VIII, IX, tata usaha (TU), dan guru. Upacara pembukaan Matsama diawali dengan upacara bendera, kemudian pernyataan resmi pembukaan Matsama 2019. Pada kesempatan kali ini Kepala Madrasah banyak memberikan suntikan motivasi untuk kesuksesan peserta didik di masa depan.

Tidak lupa, sebagai tanda diterima dan dibukanya Matsama 2019, secara simbolis Kepala Madrasah menyematkan emblem kepada perwakilan peserta didik baru. Dengan demikian, mereka telah resmi menjadi peserta didik MTsN 4 Kediri dan siap mengikuti serangkaian kegiatan Matsama. Selesai upacara, peserta didik kelas VII masuk ke aula untuk menerima materi. Sementara itu, kelas VIII dan IX masuk kelas masing-masing untuk memulai pelajaran.

Setiap hari tepat pukul 07.00 WIB sebelum memulai kegiatan Matsama, peserta mengikuti apel pagi di lapangan yang dipimpin oleh pembina apel. Apel dilaksanakan untuk mengecek situasi dan kondisi peserta Matsama. Selain itu, diharapkan agar kegiatan Matsama berjalan  lancar tanpa ada halangan hingga kegiatan selesai (pukul 12.30 WIB).

Dengan adanya Matsama, peserta didik baru diharapkan dapat mengenal seluk-beluk lingkungan madrasah. Untuk itu, ada berbagai kegiatan yang sudah disiapkan dan harus diikuti selama Matsama. Kegiatan tersebut dirangkum dalam kegiatan ruang (indoor) maupun kegiatan lapangan (outdoor). Kegiatan ruang difokuskan pada pemberian materi terkait madrasah, sedangkan kegiatan lapangan difokuskan pada aktivitas fisik, seperti senam dan latihan baris-berbaris. Baik materi kegiatan ruang maupun materi kegiatan lapangan disampaikan langsung oleh ahlinya, misalnya materi kepanduan langsung disampaikan oleh pembina Pramuka, latihan baris-berbaris langsung dilatih oleh para anggota tentara nasional Indonesia (TNI).


Pernak-Pernik Matsama
Matsama identik dengan kostum kreativitas. Akhirnya, disepakatilah bahwa peserta Matsama harus beratribut nyentrik nan edukatif. Peserta wajib mengenakan atribut hingga Matsama berakhir. Atribut tersebut berupa selempang kertas bertuliskan nama peserta dan mahkota dari sedotan plastik.

Tiada maksud bullying saat peserta diinstruksikan untuk mengenakan atribut Matsama. Atribut tersebut justru memberikan pelajaran betapa pentingnya saling mengenal, mengutip lagu lama: tak kenal maka tak sayang. Dari segi ekonomis, atribut tersebut tidak menguras kantong karena bisa memanfaatkan barang-barang bekas. Dari segi estetis, atribut tersebut sedap dipandang alias good looking. Dengan selempang nama, peserta didik mudah menghafal nama teman sehingga tidak salah sebut. Dengan mahkota sedotan plastik, peserta didik bisa mengambil nilai positif bahwa dari benda biasa bisa diubah menjadi luar biasa. Kalau ditarik benang merah, selempang dan mahkota biasa digunakan untuk siapa pun yang berhasil memenangkan sesuatu. Sama halnya dengan peserta Matsama kali ini, merekalah pemenang, merekalah juara, merekalah yang terpilih karena bisa berada di madrasah ini. Mereka mampu bersaing mengalahkan ratusan pendaftar lain. Selamat!!!